BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

waktuku hari ini


Get your own Digital Clock

Selasa, 13 November 2012

Rafting di Kaliwatu Batu, Mangasyikan


Mengasyikan itu kata yang tepat saat mengikuti rafting di Kaliwatu Batu. Peserta evaluasi dan sinkronisasi Program PFNI Dinas pendidikan Jawa Timur difasilitasi untuk mengikuti kegitan ini. Sayang banyak peserta yang tidak tergerak untuk mengikutinya. Beberapa ibu yang kamarnya dekat dengan saya awalnya "ogah-ogahan" sengaja saya profokasi untuk ikut. Alhamdulillah 2 ibu akhirnya ikut. Gambar di atas saat menunggu dua ibu  yang siap berangkat.
 Sementara gambar samping adalah persiapan peserta menuju base camp untuk rafting. Bukan sedan atau kendaraan mewah lainnnya yang dijadikan alat transportasi menuju base camp melainkan pick up terbuka. Sebenarnya ada rasa was-was saat menaiki kendaraan bak terbuka ini besi pengaman yang sekaligus berfungsi sebagai pegangan tangan penumpangnya sering berbunyi "kreyat-kreyot" dan kadang bergoyang. Apalagi saat pulang hujan besar mengguyur kami terapi wipper mobil ini mencuat kjalane atas tidak menempel di kaca depan sang sopir saya membayangkan betapa sopir kerepotan melihat . Belumlagi jalanan yang naik, turun, menikung, dan sempit lenkap sudah sebagai soal "uji nyali" Tetapi Alhamdulillah disamping kepiawaian kru "Kaliwatu Rafting" yang "OK" juga Kebesaran Illahi Rabbi sampailah kami ke hotel dengan selamat. Alhamdulillah ....... dengan kondisi baju yang basah kuyup dan badan menggigil karena dingin.


"Semangat" kata Bu Asri kepala seksi di PNFI Dinas Pendidikan Jawa Timur. Ada yang saya kagumi dari perempuan satu ini, beliau "smart". Dan jiwa asertifnya yang kadang membuat siapa pun menjadi respek kepada beliau. hati-hati dengan para perokok karena dari beberapa kalimat yang sering terlontar darinya ia sangat tidak setuju dengan kegiatan merokok. Kalau mau tanya tentang gender beliau orang yang paling tepat sebagai nara sumber. saat rafting saya termasuk orang yang memberi cipratan air karena selama kegiatan tampak diam dan bajunya kok tampak belum bash akhirnya muncul "keusilan: untuk mencipratinya. Sekalipun saya tahu dialah orAng pertama yang turun ke sungai saat rombongan lain masih berada di bibir sungai.

      Di basecamp Kaliwatu rafting peserta mendapat banyak penjelasan teknis sebagai bekal saat berkegiatan. Peserta diberi bimbingan teknik oleh Mas Wareng yang lucu  dimulai dari cara menggunakan dayung. Saya baru tahu kalau aba-aba "maju"  ternyata pendayung harus meletakan dayungnya di belakang dan sebaliknya. Sementara cara memegang dayng yang benar adalah ibu jari kita diletakkan di bawah pengait pegangan. Fungsi pelampung lebih untuk pengaman apalagi bagi mereka yang tidak bisa berenang. Intinya yang penting tidak panik dan tetap mengikuti arahan di bintek tadi. 

Pada saat briefing untuk teknik rafting ada satu hal yang menarik. Mas Wareng selaku koordinator kru kaliwatu Rafting memotivasi peserta bahwa kedatangan peserta ke Kaliwatu untuk bersenang-senang sambil mengangkat lengan kanan dan jarinya digerakan bagai seekor ular sedang berjalan. Lalu dengan semangat dan riang dilanjutkan dengan perintah tatap mata teman terdekatnya lalu tunjukkan telunjuknya ke atas nyanyikan, "tang ting ting tang ting tong" mendengar suara ini mereka pun tersenyum bahkan ada yang tertawa. Ya ..... tertawa tersenyum adalah indikator kita sedang "bersenang-senang".

      
 Di kegiatan ini lebih banyak senyum dan tawa. Ada fenomena  egaliter tak ada lagi lebel jabatan dan anak buah, Lepas sementara gaya "jaim/jaga imaje". Entah sadar atau memang benar-benar ingin "bersenang-senang" seorang bapak berenang dan bermain air saat perahu kami transit sementara untuk istirahat. Sementara beberapa perahu terbalik karena sengaja dibalikkan oleh perahu milik rekannya. Muncul kebersamaan. Sekaklipun masih ada seorang ibu yang selalu berpegangan di paha saya dan tak sabaran untuk segera pulang. Saya hanya mengatakan, "kasihan ibu ini tidak dapat menikmati". Riang dan menyenangkan seharusnya momentum ini terjaga terus sampai di tempat kerja. Karena rasa gembira dan menyenangkan adalah modal yang sangat berguna karena berdampak meningkatkan  kinerja seseorang.


         Rafting hanyalah sebuah media untuk berkegiatan bersama. Media ini sebenarnya jauh lebih memilkiki manfaat untuk kepentingan organisasi bila didesain lebih cermat dan penuh perhitungan. Dari kegiatan ini kita bisa medapat  pengalaman dengan tujuan membuka wawasan baru yang namanya "perubahan" setiap anggota organisasi. Desain mini kegiatan di rafting bisa dijadikan simbolisasi bahwa adanya kegembiraan, egaliterian, kebersamaan, keberanian, dipadukan satu satu menjadi sebuah persepsi yang untuk modal kita meraih cita-cita organisasi.


           Mengapa di kegiatan rafting ini bernuansa kebersamaan? Ya ..... ada kebersamaan hal ini disebabkan peserta merasa dalam satu kegiatan. Dalam kegiatan ada rasa yang sama yaitu penasaran. Ada rasa takut melihat aliran sungai dengan batuan besar yang bagi orang kota pemandangan ini tidak familiar. Dan rasa takut lain misal perahu terbalik, kepala terantuk batu atau hal-hal yang mencemaskan lainnya. Ada kebersamaan bagaimana mengelola rasa takut bersama-sama. Sekalipun akhirnya rasa takut berubah menjadi hal yang menyenangkan.
            Hal lain yang bisa didapat dari kegiatan ini adalah membangkitkan rasa berani. Pada dasarnya setiap orang sudah dibekali rasa "berani" sayangnya "rasa" ini karena  sesuatu hal sering tersembunyi. Sekali waktu keberanian ini harus dimunculkan. Keberanian sebenarnya dapat berfungsi membantu memunculkan jiwa asertif. Jiwa asertif adalah sikap tegas. Tanpa keberanian sikap tegas tak akan pernah ke permukaan yang pada akhirnya kita menjadi manusia "kerdil" yang bisanya menggerutu di belakang karena tidak berdaya untuk menolak suatu kebijakan.
           Mendesain kegiatan rafting untuk kepentingan organisasi bukan hal yang tidak mungkin. dengan kegiatan ini  budaya organisasi yang diinginkan akan berjalan dengan baik dan akan sukses mencapai cita-cita yang diinginkan organisasi. Di kegiatan ini anggota organisasi bisa bersama-sama secara sadar untuk memperrat silaturahim dengan tujuan menyamakan persepsi dan merapatkan barisan untuk bedrgerak serempak menggapai cita. Terima kasih Panitia Evaluasi dan Sinkronisasi PNFI Dinas pendidikan Jatim.