BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

waktuku hari ini


Get your own Digital Clock

Selasa, 25 Desember 2012

Dua Permpuan Kuat, Cerdas, dan Cantik di Film 5 Cm


Pevita Pearce
Pevita Pearce di film ini menjadi tokoh Dinda adik dari Arial (Deny Sumargo). Saya percaya Rizal sang sutradara paham benar mengapa memilih Pevita. Ya .... karena cantik, cerdas, dan juga kuat walaupun peran lugu tampak di film. Keluguannya tampak  di dalam dialog dengan Jafran saat berkomunikasi via telepon. "Saat kuliah kamu sering nongkrong ya ..." kata Jafran. Dengan lugunya Dinda menjawab, "Gak tuh aku kuliah duduk di kursi kok". Percakapan yang menonjolkan sisi keluguan seorang adik yang sedang ditaksir teman kakaknya. Film ini menjadi sedikit romantis karena kehadirannya. Sekalipun di akhir cerita menjadi kasih tak sampai antara dirinya dengan pemeran Jafran (Herjunot Ali). Yang jelas di 5 cm ia menjadikan Mahameru lebih indah.

Reline Shah
Perempuan kuat, cerdas, dan cantik  lainnya adalah Reline Shah untuk film ini ia harus belajar dialek Betawi dulu karena ia dibesarkan di Medan dan Singapura. Pernah meraih gelar Pavorit di Puti Indonesia 2008. Di film ini ia bagian dari lima sahabat Genta (Fredy Nuril), Ian (Igor Saikoji), Jafran, dan Arial. Berperan sebagai Riyani perempuan yang hobi banget dengan kuah mie rebus. Ianlah yang menjadi sasaran tempat ia meminta. Awal cerita tampak ia naksir tersembunyi kepada  Genta tapi kenapa diakhir cerita Genta harus bertepuk sebelah tangan. Wajah cantiknya membuat kita tidak bosan dengan 4 lelaki sahabatnya lebih tepat ia menyegarkan suasana 5 sekawan. Saat pendakian saya agak mengkhawatirkan betisnya yang kecil tetapi pengakuannya Mahameru bukan gunung pertama yang pernah ia daki. Hebat ... cerdas, cantik, dan kuat lebih tepat untuk ia dan Pevita
Add caption

Terlepas dari dua peran perempuan cerdas, kuat, dan cantik di atas film 5 cm memberi kita banyak pembelajaran bagaimana kita membangun persahabatan. Film ini mengajari kita bagaimana bertoleransi.  Bagaimana saling mengingatkan  saat sahabat belum memperoleh keberhasilan. Dengan bahasa yang sama sekali tidak menyakitkan. Seperti saat mengingatkan Ian si gendut yang belum juga lulus dari S1--nya. Juga sering mengritisi Ian yang larut dalam hobi nonton VCD bokep. Dengan gaya memotiivasi yang sama sekali tidak menyakitkan akhirnya sukses juga Ian diwisuda.
 Merawat sebuah hubungan persahabatan tidak mudah. Tetapi di film ini kita belajar bagaimana memahami seorang sahabat. Bagaimana Arial tidak memiliki keberanian saat menghadapi cewek. Tetapi akhirnya ia berhasil mendekati seorang cewek yang ditaksirnya. Hal ini tidak terlepas dari sahabat-sahabatnya yang rajin memotivasi sekaligus menaikkan konfiden Arial.

Genta lebih menjadi lead di persahabatan ini. Ia yang mempunyai ide untuk break dulu selama tiga belum untuk tidak saling ketemu. Tentu ide ini banyak ditolak teman-temannya. tapi itulah seorang pemimpin .... toh akhirnya yang lain menyetujui. Tiga bulan dalam senandung rindu untuk tidak saling bertemu.

Akhirnya Genta pula yang mengingatkan kepada teman-temannya setelah 3 bulan. Mereka janjian di Stasiun Senen dengan pesan jangan lupa membawa peralatan pada umumnya orang mau kemping. Hanya sedikit Genta mengiformasikan kegiatan apa yang akan dilakukan tetapi ia hanya ingin punya sejarah spesial yang bisa diingat untuk lima sahabat.

Petualangan pun dimulai. Berangkat berenam dengan kereta ekonomi Matarmaja dengan tujuan Malang. Dari Stasiun Malang naik mobil bak terbuka menuju Ranuyoso. Ada yang menarik penggunaan KA Matarmaja yang berkelas ekonomi agak sedikit menghapus image bahwa film Indonesia umunya glamor dan sok mewah. Film ini berbeda. Film ini juga seperti mengajak kita berwisata bagaimana indahnya Ranupane, Ranuyoso, dan Kalimati yang banyak dibicarakan di kalangan pendaki. 

Pada umumnya pendaki di awal perjalanan sangat menikmati tetapi saat kondisi sudah mulai melemah bisa saja  hal ini  menjadi pemicu sebuah perubahan karakter. Masing-masing pendaki bisa menjadi  lebih sensitif dan emosional. Tetapi di sinilah bagaimana emosi mereka diuji untuk  saling menolong, saling memotivasi, bersabar untuk menanti teman tertinggal, saling memberi perhatian saat ada yang sakit. Tetapi rasa sakit dan lelah akhirnya terlupakan saat sampai di Mahameru puncak tertinggi di Jawa. 5 cm mengajari kita bagaimana fokus untuk mencapai obsesi dan cita-cita.

Dari tokoh Ian kita belajar bahwa untuk mencintai tanah air kadang kita harus tahu lebih banyak dulu tentang tanah air yang selama ini kita tempati. Ian yang rencananya akan melanjutkan kuliah ke Menchester toh akhirnya batal karena kesadaran yang muncul setelah ia bersusah payah mencapai Puncak Mahameru. Pengalaman batinnya mengajaknya untuk tetap tinggal dan berada di Indonesia. Dan dia tidak perlu lagi ke luar negeri. Negeri ini pun patut dan layak untuk tetap dijadikan rumah kita yang  dan cinta para anak bangsa. Terima kasih




Kamis, 20 Desember 2012

bundacahaya: Ibuku Perempuan Hebat

bundacahaya: Ibuku Perempuan Hebat

Ibuku Perempuan Hebat


Ya ...... aku mengatakannya ibuku perempuan hebat. Hebat karena ia telah berjuang membesarkan aku, kakak, dan adik-adikku. Dengan segala keterbatasan yang ada ibu tetap selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kami. Aku beruntung karena aku bisa melihat bagaimana ibu berjuang untuk membuat semua anak-anaknya  menjadi manusia-manusia merdeka, terdidik, dan mandiri. Sementara saat kecil aku terlelap dengan kemudahan dan nuansa manja di zona kasih sayang nenek-kakekku yang memang lebih enjoy. Kegiatan melihat bagaimana ibu berjuang  menjadi lebih obyektif karena aku tidak tinggal serumah.

Alhamdulillah berkat tangan kuat perempuan hebat ini kini benar-benar kami telah berada di setting goal yang sudah ibu obsesikan. Mereka telah mampu berkehidupan namun tetap ibu selalu ada di sela-sela ruang dan waktu kami. Peran ibu sekarang lebih sebagai simbol pemersatu anak-anaknya yang tersebar.  Saat tertentu semua berkumpul tujuannya satu hanya ingin melihat langsung bagaimana ibu. Ibu tidak lagi mau bepergian jauh karena memang sang perempuan hebat ini sudah mulai sering sakit. Semangatnya masih tetap seperti dulu tidak mau merepotkan yang lain karena sakitnya sehingga ia lebih suka di rumah. Entah kenapa saya lebih suka menyebut rumah ibu adalah rumah rindu ya ...... karena di sini selalu tumbuh kerinduan dari anak terhadap ibunya. Ibu yang hebat.

Berbicara masalah ibu ..... tetap sekali lagi saya katakan ibu adalah perempuan hebat. Kehebatan yang sampai sekarang saya kagumi adalah ia begitu piawai melayani kami anak-anak yang memiliki karakter beragam.  Karakter yang kadang membuat ibu menjadi marah, sebal, jengkel, tetapi juga saya percaya ada sikap kami yang membuat ibu bangga. Keberagaman karakter ini tidak membuat ia merasa kesulitan. Tangan dinginnya membuat kami memiliki kemampuan mental untuk survive. Sekalipun mungkin kalau dilihat dari kacamata sekarang mungkin ada sikap ibu yang kurang pas misalkan ibu tidak suka melihat anaknya menangis apa pun alasannya. Dulu kalau kami menangis cenderung dilarang karena menangis itu menurutnya tanda-tanda cengeng, ibu berkeinginan anak-anaknya tidak cengeng. Dan ternyata berguna sekali memang hidup ini tidak boleh cengeng dan tidak ada tempat untuk mereka yang cengeng.

Ibuku tetap perempuan hebat yang selalu kukagumi. Saat iamenanamkan nilai-nilai untuk anak-anaknya ia mengunakan pendekatan "pertemanan" tak ada sama sekali  kesan menggurui. Ia bukan guru namun ia paham metode bagaimana sebuah nilai harus ditanamkan. Ia tidak paham paedogogik tetapi ia akan bercerita dengan gaya komparasi, pembanding, dan contoh yang ada di sekitar terdekat. Metode bercerita sudah ia terapkan dibumbui dengan ibarat dan perumpaan .... mengasyikan kalau ibu bercerita. Bagiku ia pendongeng hebat. Ia tidak merasa terganggu saat ada yang memotong ceritanya hanya sekedar untuk bertanya dan dengan ringannya ia menjawab pertanyaan itu sehingga cerita semakin mudah dicerna. Sayang saat anak-anakku TK dulu cerita ibu sudah tercemari dengan tokoh-tokoh mistik seperti teluh, banaspati dsb. Aku kaget saat anak-anakku tahu hal ini. Positif thinking saja anak-anakku menjadi tambah pengetahuan.

Untuk perempuan yang hebat ini ada satu pesan yang sampai sekarang tetap diusahakan sebagai pedoman. Ia berpesan bahwa kehidupan itu tidak lebih seperti orang berjalan. Perjalanan itu tidak selamanya mulus mungkin saja ada lubang, ada kerikil, ada komentar, ada ranting yang mungkin membuat kepala kita terganggu, dan mungkin ada yang lainnya. Oleh karenanya saat kita berjalan tetaplah pandangan fokus ke depan. Jangan lupa sekali-kali tengok ke bawah dan sekali-kali tengoklah ke atas. Tidak boleh terus menunduk ke bawah tetapi juga tidak boleh terus-terusan mendongak  ke atas.Ternyata rentetan perumpaan itu memiliki makna filosofi yang cukup lumayan bernas. Makna filosofis yang bisa kita maknai adalah 1) Berjalanlah dengan pandangan fokus ke depan artinya di depan ada cita-cita yang harus dicapai dan membutuhkan keseriusan; 2) Sekali-kali tengoklah ke bawah artinya bahwa melihat ke bawah adalah melihat orang-orang yang bernasib kurang beruntung hal ini bertujuan menumbuhkan rasa syukur bahwa kita masih lebih beruntung. 3) Sekali-kali menengoklah ke atas artinya di atas adalah tempat orang-orang yang lebih sukses mendongaklah belajarlah bagaimana mereka bisa berhasil. Hal ini lebih untuk memotivasi agar mereka bisa sukses.

Ibuku perempuan hebat .................. terima kasih telah membesarkan, merawat, dan mendidik kami. Kami menjadi besar, kami menjadi kuat, kami menjadi terdidik tak lepas dari perjuanganmu. Tak satu pun benda yang bisa kuberikan setara nominal yang telah kami terima dari semua usahamu. Hanya terima kasih dan kekaguman yang bisa dipersembahkan untukmu Bu. Dan bagiku ibu adalah perempuan hebat yang selalu menginspirasi. Semoga ibu selalu sehat dan selalu baik-baik saja.

(Hari Ibu 2012 ...... untuk adik-adikku: Wa Anah, Insan, Lukman, Uus, Nining, Yana, dan anak-anakku Prita-Rizqi)


Senin, 03 Desember 2012

Surat Terbuka Untuk Pak Aceng Bupati Garut

Bupati Garut Pak Aceng HM Fikri (Hasil Gooling)

Assalammualaikum War.Wab. 
Selamat malam .....................
Pak Aceng Apa khabar? Semoga Pak Aceng baik-baik saja ya Pak. Saya suka dengan nama Bapak yang simpel dan mudah diingat. Saya juga suka dengan jabatan Bapak selaku Bupati di salah satu kabupaten di Jawa Barat ini mengidentikan anda seorang pemimpin bagi rakyatnya atau rakyat yang memilih anda.. Sebagai bupati tentunya Pak Aceng adalah orang yang "smart" minimal dalam hal mengatur strategi agar rakyat mau memilih Pak Aceng saat pilkada yang lalu. Hal lain dari yang saya suka adalah penampilan Pak Aceng saat berpeci hitam (seperti foto di atas) tampak sekali "Indonesia"nya sekaligus makhluk yang tampak cukup "religius" namun sekaligus mengingatkan saya dengan foto Aidit di buku sejarah saat saya masih sekolah. Sori ya Pak bukan saya menyamakan DN Aidit dengan anda namun inilah yang terlintas di benak saya.

Pak Aceng yang baik,
Saat Dicky Chandra mengundurkan diri saya termasuk orang yang tidak peduli. Namun sekarang saya agak sedikit menoleh untuk memikirkan "Mengapa Dicky Chandra mundur dan tak mau lagi berdampingan dengan anda?". Beberapa media memberi saya sedikit pengetahuan tentang mengapa Dicky mundur tetapi sama sekali itupun tidak memberi saya jawaban. Saya ingin  mendapat jawaban yang memuaskan yang bisa membuat saya berteriak, "Oh ..... karena itu toh Dicky mundur?". Keterpurukan anda sekarang sebenarnya peluang Dicky untuk kembali kekancah politik atau harapan saya Dicky  bisa kembali memimpin rakyat Garut. Tetapi tampaknya Dicky tidak mau mencalonkan lagi sebagai bupati maupun wakil bupati ...... sayang ya Dicky tidak mau lagi memimpin Garut. Sekalipun akhirnya saya tahu Dicky tidak mau karena memang ia tidak punya uang dan dia tidak ingin menggunakan sponsor untuk sumber dana. Mengapa Dcky "ogah" pakai sponsor secara tidak langsung Dicky tidak ingin jadi pimpinan yang di sampingnya ada pimpinan bayangan. OK Dicky ..... itu hak anda tetapi manusia setiap saat bisa berubah. Dan Anda pun punya hak untuk mengubah jawaban yang terlontar hari ini.

Pak Aceng yang tetap saya hormati ........
Bagaimana khabar Fani Octora mantan istri siri Pak Aceng? Saya memastikan jawaban anda adalah tidak tahu atau tidak mau tahu. Iya kan Pak? Tetapi yang jelas Fani telah membuat anda "galau dan gelisah" ..... sori kadang sok tahu saya muncul. Fani membuat anda diburu oleh banyak wartawan, Gubernur Jabar pun memanggil anda malam ini, Istana pun berkomentar dan menunggu berita dari Mendagri, lalu ....... banyak orang mempertanyakan sikap anda terhadap Fani. Saya percaya deh anda galau sekalipun Priyo dari Golkar mengomentari tentang kasus anda bahwa setiap orang memiliki standar moral yang berbeda. He ..... he .... he ..... Cak Priyo komentarmu wis dipikirno tah?

Pak Aceng yang diharapkan bisa bijaksana ........
Ada seorang gadis remaja bertanya dan mengomentari kasus anda, "Jangan-jangan Bupati Garet itu tidak paham gender?" katanya. Kalau anda tidak terima dengan pertanyaan itu tulis saja jawaban di surat ya Pak. Sori untuk yang kedua kalinya. Dari kasus anda dengan Fani mengundang reaksi banyak kalangan beberapa hal yang dipertanyakan tentang kasus anda:
1) Perkawinan anda dengan Fani adalah hak anda cuma sangat disayangkan anda coba-coba    dengan bernaung dibalik tirai "siri". Sadarkah anda saat melakukan pernikahan ini?,  2) Perkawinan siri adalah perkawinan yang sah secara agama,pahamkah apa  yang sedang anda lakukan?Dengan lebel bupati yang anda sandang tidak berarti anda boleh 
"main/mempermainkan aturan agama". Kecuali anda memang ingin dicibir banyak orang, 3) Alasan anda menceraikan Fani karena Fani sudah tidak "perawan lagi". Dinikahi hanya empat (4) hari dan diceraikan lewat SMS. Astagfirllah ......  istigfar   ya Pak, anda pemimpin apa  yang  anda lakukan akan menjadi sorotan semua pihak. Cara yang anda lakukan sangat tidak pantas dilakukan seorang pemimpin, 5) Populeritas anda akhir-akhir ini naik tetapi bukan karena keberhasilan anda memimpin Garut. Sangat disayangkan populeritas anda naik hanya karena urusan perempuan atau lebih karena urusan syahwat. jangan lupa istigfar ya Pak, 6) Dicky Chandra telah meminta maaf untuk masyarakat Garut karena malu dengan perilaku anda yang terekspos secara nasional.Saya percaya hati kecil anda ingin berbuat  seperti  Dicky tetapi mungkin masih ada dalam tabir gengsi. Kesadaran anda ditunggu ya Pak Aceng, dan 7) Pak Aceng, saya percaya ibu anda seorang perempuan. Pertanyaan saya, bagaimana seandainya Ibu anda ada yang memperlakukan seperti anda memperlakukan seperti Fani saat ini?

Pak Aceng yang saya harapkan  tetap berhati  mulia,
Sori ya pak surat terbuka ini saya tulis karena ruang tempat saya bebas membaca  berupa hamparan tulisan dari berbagai media telah diserobot berita tentang anda. Dan saya ingin meresponnya. Pesan saya perlakukanlah perempuan dengan baik seperti agama mengajarkan kita. Tak ada manusia yang tidak pernah salah ... Pak, jadikan semua ini pembelajaran yang berguna. Selamat bertugas Pak Aceng. Terima kasih.
     
   

 Surabaya, 3 Desember 2012

          BC