Mengikuti Jambori Pengakap di Kem Pengakap Kampung Pangkalan Badak Bukit Katil
Negeri Melaka Malaysia
Negeri Melaka Malaysia
Rasa syukur yang tak terhingga ketika mendengar bahwa namaku tercantum sebagai salah satu peserta yang ditugasi Kwarda Jatim sebagai peninjau jambori pengakap di negeri Melaka Malaysia yang dilaksanakan 30 Mei sampai 4 Juni 2009. Senang rasanya karena mimpiku ke luar negeri terwujud sekalipun masih di negara tetangga .
Kata jambore ditulis jambori dalam bahasa Melayu Malaysia. Jambori pengakap di propinsi atau negeri Melaka sudah ke-7 kalinya atau kegiatan ini berlebel "Jambori Pengakap Melaka Bandaraya Warisan Dunia Ke-7. Pesertanya selain dari Malaysia juga diikuti oleh 6 negara lain yaitu: Singapura, Bangladesh, Hongkong, Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Kontingen dari dari Indonesia didominasi dari kwarcab-kwarcab yang berada di di wilayah Kwarda Kepri hal ini dapat dimaklumi karena lokasi mereka sangat berdekatan dan beberapa andalannya menjadi panitia di kegiatan ini sebuah gambaran bahwa hubungan mereka sudah begitu akrab.
Selain dari Kwarda Kepri ada juga dari Sumatra barat, Sumatra Selatan, dan Jatim. Semua propinsi/negeri di Malaysia mengirimkan kontingennya. Sementara Jatim hanya mengirim 3 orang peninjau tetapi di kegiatan ini tidak ada istilah peninjau semua satu sebutan yaitu peserta jambori. Tiga utusan Jatim adalah saya dari unsur binamuda, Adik Lilis dari unsur DKD Jatim, dan Kak Mashun dari unsur Kwarcab beliau adalah Ka Kwarcab Trenggalek.
Panitia atau urusetia dalam bahasa Melayu bekerja lebih santai dibandingkan kegitan setingkat daerah di Indonesia. Urusetia tidak disibukkan dengan pembagian tapak kemah ukurannya pun bebas. Perkemahan Jatim bersatu dengan Kwarcab Batam karena sejak awal saya dan Lilis dititipkan di Kwarcab Batam. Perkemahan putra dan putri menjadi satu kita harus memahami mereka tidak memiliki prinsip satuan terpisah seperti Pramuka di Indonesia.
Seperti di Indonesia panitia atau urusetia dibagi dua : panitia penyelenggara disebut pegawai dan panitia pelaksana disebut petugas. Dari tampilan yang ada pegawai banyak didominasi oleh senior mereka para pengurus kwartir negeri Melaka dan dari Pesuruh Jaya (Kwarnasnya Malaysia)juga beberapa juru latih atau pelatih. Sementara petugas didominasi pengakap yang belia dan remaja atau mungkin dewan kerja. Dan saya salut selama kegiatan presiden maupun sekjen Pesuruh Jaya selalu ada dan bersama-sama peserta di bumi perkemahan, mereka kok sempat ya...?
Keramahan antar peserta di perkemahan begitu kental mewarnai setiap kegiatan sekalipun faktor bahasa kadang menjadi kendala. Malam hari ada kegiatan indaba semacamn karang pamitran bagi pembina. Dan kegiatan Gillwell reunion semacam pitaran pelatih bagi para pembina mahir atau para pelatih. Gillwell reunion kali ini dimanfaatkan juga untuk pelantikan bagi pelatih atau sebutan di Malaysia juru latih dengan pengalungan manik kayu di antara mereka ada yang memperoleh 2, 3, dan 4 mungkin kurang lebihnya kalau di Indonesia adalah lulusan KPD dan KPL sementara manik kayu dua adalah pembina mahir. OK, cerita lain menyusul ya masih dari jambori pengakap di Melaka Malaysia.
Kata jambore ditulis jambori dalam bahasa Melayu Malaysia. Jambori pengakap di propinsi atau negeri Melaka sudah ke-7 kalinya atau kegiatan ini berlebel "Jambori Pengakap Melaka Bandaraya Warisan Dunia Ke-7. Pesertanya selain dari Malaysia juga diikuti oleh 6 negara lain yaitu: Singapura, Bangladesh, Hongkong, Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Kontingen dari dari Indonesia didominasi dari kwarcab-kwarcab yang berada di di wilayah Kwarda Kepri hal ini dapat dimaklumi karena lokasi mereka sangat berdekatan dan beberapa andalannya menjadi panitia di kegiatan ini sebuah gambaran bahwa hubungan mereka sudah begitu akrab.
Selain dari Kwarda Kepri ada juga dari Sumatra barat, Sumatra Selatan, dan Jatim. Semua propinsi/negeri di Malaysia mengirimkan kontingennya. Sementara Jatim hanya mengirim 3 orang peninjau tetapi di kegiatan ini tidak ada istilah peninjau semua satu sebutan yaitu peserta jambori. Tiga utusan Jatim adalah saya dari unsur binamuda, Adik Lilis dari unsur DKD Jatim, dan Kak Mashun dari unsur Kwarcab beliau adalah Ka Kwarcab Trenggalek.
Panitia atau urusetia dalam bahasa Melayu bekerja lebih santai dibandingkan kegitan setingkat daerah di Indonesia. Urusetia tidak disibukkan dengan pembagian tapak kemah ukurannya pun bebas. Perkemahan Jatim bersatu dengan Kwarcab Batam karena sejak awal saya dan Lilis dititipkan di Kwarcab Batam. Perkemahan putra dan putri menjadi satu kita harus memahami mereka tidak memiliki prinsip satuan terpisah seperti Pramuka di Indonesia.
Seperti di Indonesia panitia atau urusetia dibagi dua : panitia penyelenggara disebut pegawai dan panitia pelaksana disebut petugas. Dari tampilan yang ada pegawai banyak didominasi oleh senior mereka para pengurus kwartir negeri Melaka dan dari Pesuruh Jaya (Kwarnasnya Malaysia)juga beberapa juru latih atau pelatih. Sementara petugas didominasi pengakap yang belia dan remaja atau mungkin dewan kerja. Dan saya salut selama kegiatan presiden maupun sekjen Pesuruh Jaya selalu ada dan bersama-sama peserta di bumi perkemahan, mereka kok sempat ya...?
Keramahan antar peserta di perkemahan begitu kental mewarnai setiap kegiatan sekalipun faktor bahasa kadang menjadi kendala. Malam hari ada kegiatan indaba semacamn karang pamitran bagi pembina. Dan kegiatan Gillwell reunion semacam pitaran pelatih bagi para pembina mahir atau para pelatih. Gillwell reunion kali ini dimanfaatkan juga untuk pelantikan bagi pelatih atau sebutan di Malaysia juru latih dengan pengalungan manik kayu di antara mereka ada yang memperoleh 2, 3, dan 4 mungkin kurang lebihnya kalau di Indonesia adalah lulusan KPD dan KPL sementara manik kayu dua adalah pembina mahir. OK, cerita lain menyusul ya masih dari jambori pengakap di Melaka Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar