Minggu, 11 Oktober 2009

"Take Me Out Indonesia" Ditolak? Ah .... Siapa Takut?


Acara reality show yang dipandu host Choky Sihotang dan Yuanita Christanti adalah acara ajang cari jodoh antara lalki-laki dan perempuan masih lajang berusia antara 20-40 tahun. Kemasan pencarian jodoh itu dibuuat sangat terbuka. Apalagi dengan dua pemandu acara yang berkomentar dengan komentar-komentar cerdas, lucu, komunikatif membuat acara ini semakin menarik.

Memang ada kekhawatiran ketika Choky (siapa pun akan mengatakan Choky itu cakep) berbicara begitu dekat dan penuh perhatian dengan salah satu peserta, khawatir jangan-jangan malah pesertanya yang jatuh cinta dengan Choky. Tapi apa pun alasannya Choky dan Yuanita harus selalu membuat acara Take out Indonesia semakin menarik agar semakin digemari.

Acara ini ditempatkan di Malam Minggu. Jadi bagi mereka yang malam Minggunya kosong dari kegiatan acara ini dapat dijadikan antisipasi kegiatan bengong anda. Atau bagi yang masih jomblo bisa jadi acara ini dpat dijadikan strategi anda untuk mencari pasangan. Bisa dengan mendaftar menjadi peserta atau dengan menonton kita pelajari strategi para peserta.

Take Me Out Indonesia adalah ajang pencarian jodoh terbuka. Ditolak ataupun diterima oleh -calon pasangan kita akan dilihat oleh banyak orang. Ucapan-ucapan penolakan, ucapan penerimaan, ekspresia saat menerima penolakan atauapun penerimaan semua bisa dilihat dengan jelas di layar televisi.Siap untuk bergabung dengan Choky dan Yuanita? Mungkin sulit diterima bagi orang yang tertutup atau introvert tetapi kalau ingin berubah acara ini bisa fijadikan salah satu alternatif terapi penyembuhan.

Lalu, apa yang sebenarnya bisa kita peroleh dari acara Take Me Out Indonesia? Mungkin ada beberapa yang bisa dikemukakan di sisi:
1. Belajar bersifat sportif. Acara ini mengajari kita untuk menerima kekalahan/penolakan dengan besar hati atau "legawa". Bahwa kekalahan adalah bagian dari dinamika kehidupan. Artinya ketika kalah tidak perlu lah merasakan bahwa dunia telah kiamat. Acara ini mengajari kita menerima kekalahan/penolakan dengan senyum.
2. Belajar bersikap "asertif". Apa itu asertif? Asertif adalah istilah psikologi yang memiliki makna sikap seseorang yang dapat berperan sebagai subyek dalam mengemukaan keinginannya dengan cara "merdeka" tanpa tekanan dari fihak mana pun. Dalam mengemukakan pendapat dengan bahasa yang komunikatif, jujur, tidak mengada-ada, santun, dan tidak menyebabkan luka bagi yang mnerimanya. Artinya sekalipun sebuah penolakan bahasa yang dikemukaan tetap teduh dan damai.
3. Belajar untuk siap menerima kekalahan/penolakan juga siap menerima kemenangan/penerimaan oleh calon pasangan. Bandingkan dengan cerita rakyat yang ada di daerah Cirebon. Baridin laki-laki dalam cerita itu begitu dendamnya terhadap perempuan yang menolak cintanya. Dengan berbekal rasa sakit hati ia berusaha bagaimana agar si perempuan tadi "menderita". maka dengan ilmu "jaran guyang" yang dipelajarinya akhirnya perempuan tadi menjadi sakit "jiwa" yang cukup parah. Take Me Out Indonesia mengajari kita bahwa penolakan bukan segala-galanya.

Sudah selayaknya kita patut berterima kasih kepada produser, Choky, dan Yuanita. Banyak hal positif yang bisa diperoleh dari acara ini bagi pemirsanya. Artinya acara ini mengemas penolakan dengan keteduhan dan kedamaian dan tetap tersenyum bgi yang menerimanya.
Choky .. Yuanita teruslah berkarya dan berinovasi sehingga acara ini semakin menarik dan semakin digemari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar