Kamis, 17 Maret 2011

Kembalilah Nak, Ke Sekolahmu!




Tambah Gambar
Benarkah, Nak?
Jemarimu memerah karena pukulan penggaris kayu?
Benarkah, Nak?
Lelehan peluh di tubuhmu karena terjemur mentari di halaman berpaving sekolahmu?
Benarka, Nak?
Itu semua hukuman bagimu karena kuku tanganmu belum bersih?
Bicaralah Nak dengan kejujuran yang kaumiliki!!!
Benarkah semua itu, Nak?

Pantaskah perlakuan itu kauterima, sayang?
Nak, adakah jemari memerah, lelehan peluh, dan rasa takut yang membuatmu berlari? Mengantarmu mengungkap pedih membuang ketertekanan?
Ceritamu mengakumulasi emosi kebencian dan kegeraman yang mendengar

Sekali lagi benarkah semua itu, Nak?

Air matamu terhenti mengering lama kau menangis

Betapa tidak menyenangkannya tempatmu belajar

Benarkah telah pergi kenyamanan dari sekolahmu?

Tak bermakna lagikah 5K yang tergantung di luar dinding kelasmu?

Atau tak lebih dari hiasan dinding untuk menambah nilai sekolahmu saat tim penilai meninjau?
Benarkah Nak, PAKEM tak menjamah sekolahmu?
Anakku tersayang, tak perlu dendam kau pelihara

Jemarimu tak kan lagi memerah

Setelah kauolesi minyak penumbuh keikhlasan

Lelehan peluh akan mengering dan bersih setelah kaumandi dengan air kesabaran

Bangkitlah Nak, dendam akan membuatmu semakin jauh dari teman-temanmu

Betapa sepi hidup tanpa teman

Kembalilah Nak ke sekolahmu

Bapak ibu gurumu merindukan hadirmu

Jangan biarkan kursi milikmu kosong

Kelas menjadi sepi tanpamu
Teman-temanmu menanti kehadiranmu

Jangan takut apalagi trauma buang dendam dan pedih di hati

Percayalah Nak,
Masih banyak guru baik bernurani yang menyayangimu
Kembalilah kau ke sekolahmu

Kembalilah sayang bu guru merindukanmu untuk memberimu ilmu

Tersenyumlah sayang .... pak guru telah menunggu di gerbang biru sekolahmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar