Kebaruan tampak dari digandengnya Hari Prasetyo populer disapa Hari Lento untuk bersam-sama menggarap teatrikal yang digelar seusai upcara/acara resmi. Maka lahirlah tiga serangkai (Ganet, Yatno, Hari) untuk menggarap kegiatan khususnya kegiatan pasca acara resmi.
Teatrikal diawali dengan kehadiran remaja-remaja yang asyik berebut layang-layang, tari remo yang dibawakan oleh para siswa SD, ada gelar marching band, ada peluncuran dari menara oleh penegak, ada pembukaan biner dengan kalimat penyemangat "Jawa Timur kibarkan merah putih di puncak tiang tertinggi". Semua kegiatan diakhiri dengan turunnya para undangan termasuk Ka Mabida untuk bersama-sama bernaung di bawah rentang merah putih sambil berpegang erat satu dengan lainnya. Sebuah simbolisasi yang ingin disampaikan bahwa persatuan dan kesatuan negeri ini tetap yang paling utama dan perlu dilestarikan dan itu Pramuka bisa.
Hal lain yang juga membedakan kegiatan HUT dengan tahun sebelumnya adalah adanya ungkapan dari Ka Mabida, Pak De Karwo yang baru kali pertama sebagai pembina upacara belaiu mengatakan, "Saya bangga kalian .....Pramuka". Kalimat beliau seharusnya membuat kita / para anggota pramuka bertekad untuk menjadikan pramuka lebih baik dan lebih dicintai masyarakat. Satyaku kudarmakan darmaku kubaktikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar