Sabtu, 21 November 2009

Bukankah Allah itu Tidak Tidur?


Ruang ber-ac ini tidak lagi terasa dingin. Tanpa emosi aku tatap semua yang ada. Di depanku seorang perempuan menatap tajam. Cantik tetapi tatap mata sadis terasakan oleh nuraniku. Rambut ikalnya mengingatkanku pada hakim saat bersidang di pengadilan Inggris tempo dulu.

Saat ia berbicara aku hanya mengiyakan. Buat apa membantah toh sudah sangat tidak bermanfaat. Semua info yang diterimanya ia telan mentah-mentah dan sangat dipercayainya ... luar biasa. Aku hanya menggelengkan kepala tidak habis pikir. Dagelan macam apa ini. Pembantaian karakter telah terjadi begitu dasyatnya.Terasa ruang yang seharusnya sejuk menjadi ruang gersang hampa nurani lebih tepat sebagai "ruang jagal". "Semua memang mengharapkan hal ini terjadi takada satupun pembelaan untukku" astagfirllah aladhim kalimat itu tak menyangka meluncur dari bibir merahnya. Astagfirllah aladzim .... subhanallah

Hari ini rasanya aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Aku merasa bahwa aku manusia yang paling hina di matanya. Perasaan dan nuraniku terkoyak. Diamku tetap berproses Tuhanku Allah SWT senantiasa kusebut hanya untuk kekuatan diriku untuk menerima semua ini. Sakit dan perih hati tiada lagi kumiliki. Aku menjadi kebal terhadap rasa sakit cuma memang kepalaku agak berat. Ya Allah beri kasih Mu jangan biarkan aku sakit menghadapi semua ini.

Aku hanya tertegun, kaget, tidak menyangka, kalau info darinya benar-benar telah menenggelamkan harga diri, nama baik, dan kemerdekaanku untuk bertutur. Aku yang telah dianggap bersalah semakin bersalah dengan info masuk yang diterimanya. Tak adakah hak bagiku untuk menerima konfirmasi? Ataukah konfirmasi memang sudah tak ada lagi? Atau menjadi sangat mahal di negeri ini?

Ya allah .... yang rakhman dan rakhim. Aku percaya Engkau tak tidur. Aku percaya Engkau menatapku saat perlakuan ini kuterima. Aku percaya Engkau tak rela aku diperlakukan seperti ini. Aku percaya Engkaupun murka terhadap konspirasi ini. Aku percaya janji Mu ya Rabb ... fa inna maal usri yusro inna maal yusri yusro. Hanya kekusaan Mulah yang mampu menyegerakan kelonggaran untukku .... maka berikan aku kelonggaran. Hanya keperkasan Mulah yang dapat menyudahi semua fitnah ini ... maka kumohon sudahilah semua ini ya Rabb.

Mimpiku satu aku ingin damai bersama para bidadariku. Kedamaian ini akan jadi energi positif untukku berkarya sebagai persembahan dan baktiku untuk negeri ini. Jauhkan aku dari dendam kepada mereka yang telah memporakporandakan semua milikku. Ya Rabb ..... perkenankan doa hambamu yang sedang lemah tanpa daya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar