Rasa itu membuatku sulit bersapa
Keraguan dan galau menemani setiap langkah
Ada rasa gusar saat harus kubuka kendara
Tak kulihat siapa hanya gelap hitam kaca
Sempat ragu namun kubangkitkan sebuah daya
Wow ... akhirnya bertemu juga
Menyelinap segunung rasa suka
Histeria terasa ada dalam genggam ego kuasa
Semburat bahagia menepis linangan duka
Lelah perjalanan terasa sirna
Keindahan dalam jeda tak lama menjadi milik kita
Sahdu dan teduh merambah di selasar nurani
Selama ini galau milikku adalah cerita bagimu
Kaudengar dengan cermat setiap kata
Tak sedikit kernyit mata dan iba mewarnai rona
Cerita itu tak bisa banyak terucap
Rasa nyaman membuatku stagnan
Tercekat lidah berhenti berucap
Keluh seakan menghilang indah terasa
Diamku adalah rasa yang ada
Dua hati di satu sukma
Pendar lampu sisi suramadu tak terperhatikan
Terlelap di buaian kantuk tak terperi
Sejuk pendingin ruang semakin melelapkan
Kesendirianku ada dalam rengkuh kebersamaan
Lenyap sudah lelah
Sirna sudah kegalauan
Tegar kembali kuraih ... kugenggam
Teduh merasuk di relung terdalam
Tak pernah terlintas melepas
Terima kasih kaudengarkan ceritaku
Terima kasih kauhargai siapa pun aku
Terima kasih, terima kasih, terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar