“ Terima kasih … sekali lagi terima kasih , I love you …. ,” itulah kata akhir sambutan Ketua Pelaksana kegiatan Prestasi Siaga Kabupaten Pacitan, H. Fatoni, SH, MM yang juga salah satu pejabat tinggi di kabupaten Pacitan. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa kegiatan prestasi siaga yang dikemas dengan unsure edukasi identik dengan Motto Pacitan yang selama ini populer di masyarakat yaitu “PACITAN AKIK” yang artinya Aktif-Kreatif-Inovatif-Komunikatif. Diharapkan kelak lahir generasi Pacitan yang berpendidikan, aktif, kreatif, inovatif, dan komunikatif.
Prestasi Pramuka Siaga Pacitan yang diadakan Sabtu, 28 Maret 2010 di Pendopo Bupati JL Jaksa Agung Suprapto persis depan alun-alun Pacitan memang heboh karena pada saat memberi sambutan Kak Fatoni selaku ketua pelaksana mengajak semua yang hadir untuk bertepuk pramuka hampir sepuluh kali tepuk pramuka. Mungkin satu-satunya sambutan di kegiatan pramuka dengan selingan tepuk pramuka terbanyak. Sebuah ekspresi transfer cinta pramuka sang pejabat terhadap pramuka siaga dan terbukti cukup efektif untuk mengobarkan semangat para peserta.
Prestasi siaga Pacitan dibuka oleh Ibu Bupati semakin heboh karena setiap barung peserta diminta untuk membawa alat music. Ada gamelan dari mulai gong, gendang, dan bonang. Tapi juga ada alat music kreatifitas buatan peserta seperti, botol air minum diisi pasir, kentongan bambu, kaleng bekas cat, jirigen besar, gallon air dan lain-lain. Sangat meriah karena panitia memperkenankan para peserta untuk membunyikannya. Wah …. Benar-benar pestanya para siaga Pacitan.
Saat membunyikan alat musiknya mereka asyik dan bergaya bak musisi besar. Tampaknya panitia paham benar bahwa psikomotoris kasar para siaga harus dilatih. Memukul , menghentakan, dan menggoyangkan alat music secara tidak langsung melatih psikomotor kasar para siaga. Media positif untuk mewadahi perkembangan psikologis peserta sasaran memukul, menggoangkan, dan menghentakan dilampiaskan pada alat music. Betapa berabenya kalau medianya temannya bukankah akan terjadi tawuran?. Penting juga mereka dengan membunyikan alat music secara tidak sadar melatih kepekaan dan potensi “seni” yang mereka miliki.
Panitia boleh bangga karena diikuti 1600 pesta siaga dengan peserta terbanyak di antara lima kabupaten yang didadnai oleh Kwarda Jatim 2010. Disamping memiliki terbanyak peserta ternyata Pesta Siaga Pacitan sat-satunya pesta siaga di kabupaten / kota yang dihadiri tamu asing. Ibu Bupati saat membuka acara mengajak tamu dari negeri Sakura untuk menyaksikan kegiatan ini. Ada lima ibu dengan kulit yang lebih terang dari kebanyakan kulit orang Indonesia sibuk mengambil dokumentasi gambar baik dengan kamera biasa maupun dengan kamera video. Dokumentasi itu akan mereka bawa ke Jepang. Artinya secara tidak langsung ada “syiar pramuka” untuk ke negeri Jepang.
Akhirnya sebuah kewajaran bila kami sampaikan ucapan terima kasih dan sukses kepada para panitia yang telah menata kegiatan dengan baik dan disaksikan olleh banyak warga Pacita. Semoga ke depan jauh lebih baik lagi.