Selama delapan tahun diberi amanah memimpin SD di Kota Surabaya, ya .... selama itu pula momen lomba gerak jalan pelajar se-Kota Surabaya yang diadakan setiap Agustus tidak pernah absen untuk tidak menyertakan murid-murid tercintaku. Dan sekalipun belum pernah mendapatkan nomor kejuaraan. Menurutku itu tidak penting banget. Tujuanku adalah mengajak para siswa ini untuk keluar pagar sekolah, berjalan-jalan melihat-lihat kota Surabaya dalam suasana lain sehingga mereka bisa lebih mengenal kotanya. Juga melatih mental dan konfinden mereka. Harapan lainnya adalah pengalaman mereka bertambah dan fisik mereka menjadi lebih sehat atau mungkin lebih kuat.
Ada hal yang penting sebenarnya dari lomba itu sendiri. Celotehan anak-anak saat mereka usai melaksanakan lomba terasa lebih natural, egaliter, tanpa balutan kekakuan karena seragam yang berbeda. Keceriaan mereka terasa ketika ditunggui guru dan kepala sekolahnya. Saat itu pulalah sebenarnya momen penting untuk memberikan nilai-nilai penting kehidupan. untuk mereka. Saking akrabnya beberapa siswa enggan untuk pulang dengan kendaraan yang disewa sekolah beberapa di antaranya merengek minta dibonceng para guru. Hal yang mengesankan.
Sayangnya lomba gerak jalan tahun ini terasa lebih semrawut. Para peserta tidak lagi bebas berjalan karena kendaraan mobil maupun sepeda motor sulit diatur. Kasihan dengan petugas dari Linmas para pengendara ini "cuek" dengan petugas. Sempat khawatir atas keselamatan peserta karena peserta memang berada dihimpitan kemacetan lalu lintas, tetapi alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Sempat juga saya berpikir untuk tidak lagi mengikutkan mereka di lomba tahun depan karena khawatir keselamatan jiwa mereka. Kesemrawutan ini terutama di ujung alan kembar samping kantor Kwarda Pramuka Jawa Timur. Harapannya tahun depan panitia lebih memperhatikan hal ini deh.
Akhirnya, saya hanya menyampaikan terima kasih dan rasa suka yang tak terhingga untuk ke-18 anak-anaku yang telah mewakili teman-temannya di SDN Putat Gede I untuk menjadi peserta lomba. Semoga kita bisa ikut lagi tahun depan ya.
Ada hal yang penting sebenarnya dari lomba itu sendiri. Celotehan anak-anak saat mereka usai melaksanakan lomba terasa lebih natural, egaliter, tanpa balutan kekakuan karena seragam yang berbeda. Keceriaan mereka terasa ketika ditunggui guru dan kepala sekolahnya. Saat itu pulalah sebenarnya momen penting untuk memberikan nilai-nilai penting kehidupan. untuk mereka. Saking akrabnya beberapa siswa enggan untuk pulang dengan kendaraan yang disewa sekolah beberapa di antaranya merengek minta dibonceng para guru. Hal yang mengesankan.
Sayangnya lomba gerak jalan tahun ini terasa lebih semrawut. Para peserta tidak lagi bebas berjalan karena kendaraan mobil maupun sepeda motor sulit diatur. Kasihan dengan petugas dari Linmas para pengendara ini "cuek" dengan petugas. Sempat khawatir atas keselamatan peserta karena peserta memang berada dihimpitan kemacetan lalu lintas, tetapi alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Sempat juga saya berpikir untuk tidak lagi mengikutkan mereka di lomba tahun depan karena khawatir keselamatan jiwa mereka. Kesemrawutan ini terutama di ujung alan kembar samping kantor Kwarda Pramuka Jawa Timur. Harapannya tahun depan panitia lebih memperhatikan hal ini deh.
Akhirnya, saya hanya menyampaikan terima kasih dan rasa suka yang tak terhingga untuk ke-18 anak-anaku yang telah mewakili teman-temannya di SDN Putat Gede I untuk menjadi peserta lomba. Semoga kita bisa ikut lagi tahun depan ya.
0 komentar:
Posting Komentar