Kursus pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar bagu guru/pembina di SMA/K se-Kota Surabaya dilaksanakan di Taruna Loka Claket-Pacet-Mojokerto 21 sampai 25 Oktober 2009. Peserta berasal dari SMA/K negeri maupun swasta jumlah 12 putri dan 14 putri. KMD kali ini adalah KMD angkatan 294 pimpinan kelompok putri atau sebutan populernya Bu Lurah kali ini adalah Kak Eko dari SMA Mahardika sementara Pak Lurah adalah Kak Ketut dari SMA KAL I Surabaya.
Hal yang istimewa. dalam KMD kali ini adalah pesertanya spesial dari pembina/ guru SMA/K. Sebagai persiapan ketersediaan pembina mahir golongan penegak maupun pandega. Selama ini memang problem kwrcab Kota Surabaya adalah minimnya pembina mahir golongan penegak dan pandega. Harapannya dengan KMD spesial untuk guru/pembina dari SMA/K problem di atas terselesaikan.
Mengamati kegiatan mereka sampai dengan kegiatan open forum Sabtu 24 Oktober 2009 pukul 19.00, antusias mereka cukup tinggi. Pertanyaan, komentar, dan usulan dalam open forum lebih mengggambarkan semangat mereka untuk melanjutkan pendidikan KML atau Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Kekhawatiran mereka terhadap keinginannya melanjutkan ke jenjang KML adalah satu kepala sekolah tidak mengizinkan. Tetapi hal ini ditepis oleh Tim Teknis dari Pusdiklatcab Kota Surabaya . bahwa Kepala SMA/K se-Kota Surabaya sudah pernah di KMD kan sehingga beliau-beliau ini sudah paham tentang pentingnya Pramuka sehingga beliau akan well come ketika para guru/pembinanya harus kembali diklat kepramukaan.
Aspirasi dan semangat para peserta KMD Gunung Sari 294 untuk melanjutkan pendidikan di kepramukaan harus direspon positif oleh Kwarcab kota Surabaya. Apalagi kalau dilihat dari bio data yang ada di Pusdiklatcab bahwa mereka minimal adalah PNS penata tk I golongan III/b. Dengan pendidikan rata-rata lulusan sarjana S-1 sebagian kecil ada yang melanjutkan dan lulus dari S-2. Bukankah hal ini adalah modal dasar yang baik untuk menuju lulusan kursus pembina yang lebih berkualitas?
Semoga semangat mereka direspon positif oleh Kwarcab Kota Surabaya. Program-program yang ditetapkan untuk kegiatan orang dewasa tidak hanya "sekedar terlaksana" tetapi kualitas kegiatan harus senantiasa ditingkatkan. Pusdiklatcab dan korp pelatih harus senantiasa meng"upgrade" para pelatih agar selalu up date. Yang pada akhirnya kualitas pelatih Surabaya memiliki standar kemampuan yang diharapkan. Semoga
Hal yang istimewa. dalam KMD kali ini adalah pesertanya spesial dari pembina/ guru SMA/K. Sebagai persiapan ketersediaan pembina mahir golongan penegak maupun pandega. Selama ini memang problem kwrcab Kota Surabaya adalah minimnya pembina mahir golongan penegak dan pandega. Harapannya dengan KMD spesial untuk guru/pembina dari SMA/K problem di atas terselesaikan.
Mengamati kegiatan mereka sampai dengan kegiatan open forum Sabtu 24 Oktober 2009 pukul 19.00, antusias mereka cukup tinggi. Pertanyaan, komentar, dan usulan dalam open forum lebih mengggambarkan semangat mereka untuk melanjutkan pendidikan KML atau Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Kekhawatiran mereka terhadap keinginannya melanjutkan ke jenjang KML adalah satu kepala sekolah tidak mengizinkan. Tetapi hal ini ditepis oleh Tim Teknis dari Pusdiklatcab Kota Surabaya . bahwa Kepala SMA/K se-Kota Surabaya sudah pernah di KMD kan sehingga beliau-beliau ini sudah paham tentang pentingnya Pramuka sehingga beliau akan well come ketika para guru/pembinanya harus kembali diklat kepramukaan.
Aspirasi dan semangat para peserta KMD Gunung Sari 294 untuk melanjutkan pendidikan di kepramukaan harus direspon positif oleh Kwarcab kota Surabaya. Apalagi kalau dilihat dari bio data yang ada di Pusdiklatcab bahwa mereka minimal adalah PNS penata tk I golongan III/b. Dengan pendidikan rata-rata lulusan sarjana S-1 sebagian kecil ada yang melanjutkan dan lulus dari S-2. Bukankah hal ini adalah modal dasar yang baik untuk menuju lulusan kursus pembina yang lebih berkualitas?
Semoga semangat mereka direspon positif oleh Kwarcab Kota Surabaya. Program-program yang ditetapkan untuk kegiatan orang dewasa tidak hanya "sekedar terlaksana" tetapi kualitas kegiatan harus senantiasa ditingkatkan. Pusdiklatcab dan korp pelatih harus senantiasa meng"upgrade" para pelatih agar selalu up date. Yang pada akhirnya kualitas pelatih Surabaya memiliki standar kemampuan yang diharapkan. Semoga
0 komentar:
Posting Komentar