Selamat Tinggal Sekolahku, Murid-muridu, Rekan Kerjaku ...
Tetaplah Berkarya
Tetaplah Berkarya
Wow .... sudah lama ternyata hari-hariku dihabiskan di sekolah kecuali memang sekolah libur. Diawali tahun 1979 saat baru lulus dari SPG (Sekolah Pendidikan Guru) aku mencoba melamar menjadi guru PNS di Kotamdya Bandung. Alhamdulillah .... tanpa koneksi aku diterima dan ditempatkan di SDN Sarijadi IV kecamatan Sukasari Kotamadya Bandung. Sebagai guru dan PNS baru tentunya ini menyenangkan apalagi di sekolah tempatku bertugas semua serba baru baik guru, kepala sekolah, murid, maupun gedungnya semua baru.
Mengingat ijazahku SPG (almamaterku SPGN Cirebon) maka aku diangkat golongan II/. Bagiku nominal gaji tidak penting karena tujuanku ke Bandung saat itu aku ingin bekerja. Pekerjaanku saat itu bukan yang benar-benar pilihanku tetapi lebih karena aku lulusan sekolah guru. Ya ... mengalir sajalah dan aku optimis aku punya sedikit bekal kemampuan untuk menjadi seorang guru insyaallah dengan tambahnya jam terbang aku yakin akan bertambah pula kemampuanku sebagai seorang guru. Saat itu aku juga belum punya konsep guru yang bagus itu bagaimana.
Di Bandung aku tidak lama hanya sampai tahun 1983 golongan ruangku sebagai PNS masih II/a tetapi aku harus pindah ke Surabaya. Alasan pindahklu karena aku menikah dan suamiku bekerja di Surabaya. Saat itu menurut pandanganku Surabaya lebih baik dari di Bandung karena bukankah Surabaya Kota terbesar nomor dua di Indonesia? Hal ini memunculkan harapan di Surabaya guru atau pendidikan mungkin akan berkembang lebih baik karena statusnya kota terbesar nomor dua tadi. Hal lain lagi yang mendorongku untuk segera pindah ke Surabaya untuk menghemat karena ketika suami istri terpisah atau berjauhan itulebih boros dari sisi ekonomi.
Proses pindah kuurus sendiri. Bersyukur kepala sekolahku baik hati. Aku diberi izin setiap minggunya untuk ceking surat permohonanku di Departemen Pendidikan Nasional jadi saat itu aku harus mondar mandir Jakarta Bandung. Ya ... pengalaman yang tidak terlupakan. Yang jelas saat itu aku berusaha untuk belajar sabar mengurus pindah ke Surabaya. Tapi akhirnya selesai juga sekalipun memakan waktu hampir dua tahun.
Selesai urusan pindah di Jakarta akhirnya pindahlah aku ke Surabaya. Ternyata aku sempat tidak mengajar kurang lebih 3 bulanan hal ini terkendala karena urusan birokrasi ada yang belum terselesaikan. Mungkin karena aku masih baru belum lima tahun jadi PNS jadi banyak hal yang belum dipahami termasuk saat masuk di Jatim ternyata masih ada yang harus diselesaikan dulu. Saat itu ada perasaan tidak nyaman ya .... karena sebagaaPNS propinsi Jawa Barat sudah dikeluarkan untuk mutasi ke Jawa Timur tetapi Jawa Timur ternyata tidak secara otomatis terima. Hal itu kuanggap sebagai pengalaman paling berharga.
Untuk kesekiankalinya aku bersyukur atas augerah Nya dengan proses yang tidak mudah akhirnya final juga urusan pindahku. Alhamdulillah usahaku berhasil aku dapat sekolah di depan rumahku yang jaraknya kurang dari 50 meter. Dengan jarak yang pendek aku terbebas dari biaya transportasi ke tempatku mengajar cukup jalan kaki. Dengan jarak yang tidak jauh ini aku berharap bisa bekerja lebih maksimal.
Akhirnya pada tahun ke-17 sebagai guru aku mendapat kepercayaan diangkat menjadi kepala sekolah. Tempat tugasku di lain kelurahan jaraknya dari rumah kurang lebih 1 km. Lima tahun kemudian aku dimutasi di sekolah lain dengan tugas yang tetap sebagai kepala sekolah dasar. Dan pada akhirnya akhir Agustus 2009 bersamaan dengan bulan Ramadhan aku harus keluar dari sekolah karena SK Walikota Surabaya tentang pengangkatanku sebagai pengawas sekolah kuterima. Sampai dengan hari ini aku belum tahu ditempatkan di kecamatan mana. Tetapi aku mencoba mensyukuri anugerah ini. Dan akupun tidak ingin memasalahkan mengenai tempat tugas baruku nanti. Yang penting dalam doaku semoga tempat tugasku yang baru adalah tempat yang nyaman untuk bekerja, berkreativitas, beradaptasi, dan berimplikasi barokah tentunya.
Seperti juga saat aku pertama diangkat menjadi guru aku hanya mencoba untuk menyikapinya dengan tenang. Aku mencoba tetap mengalir saja sambil kubangun optimisme bahwa semua bisa dipelajari termasuk juga menjadi pengawas sekolah yang memang ini hal baru bagiku. Langkah pertamaku ya ... identifikasi masalah, pelajari sistem, bila diperlukan perubahan sistem ya ubah sistem dulu secara natural, jalankan sistem, evaluasi sambil terus tetap membuat jaringan pertemanan tempat mediaku berkomunikasi dan belajar.
Akhirnya .... sekolah, murid-muridku, dan rekan kerjaku harus kutinggalkan sekalipun sesekali aku tetap mengunjungi mereka. Suka duka selama aku dalam kebesamaan dengan mereka jelas akan memberi warna lain pada pengalaman dan alur hdidupku. Yang jelas aku tetap dengan pilihan hidupku "menjadi pendidik dan berkarya di dunia pendidikan".
Ya ..... Tuhan, terima kasih atas angerah Mu, bimbing dan ridloilah langkahku untuk tugas baru ini. Amin
Hal lain yang membuatku senang adalah aku bisa merasakan libur setiap hari Sabtu. Artinya Jumat Sabtu Mingguku bisa digunakan untuk kegiatan three in one (belajar, bekerja, berlibur) di kegiatan pramuka atau LSM lainnya yang aku biasanya di tim mereka. Wow .... tambah mantap untuk berpertualang dengan anakku sebagai backpecker. Betapa dunia di depan mataku semakin hijau, sejuk, biru penuh cinta, dan aku ingin tetap berpegang pada prinsip bagiku "bekerja itu ibadah, berprestasi mengundang rizki".
Sekali lagi Tuhan yang Robb ridloi aku ya. Antarkan aku pada mimpiku "Aku mimpi menjadi ibu yang sabar dalam mengantarkan kedua buah hatiku pada tempat yang membuat mereka nyaman, bahagia, mandiri yang diridloi oleh Mu". Biarkan kami bertiga memiliki kedamaian. Jangan biarkan relasi cinta kami bertiga lusuh dan koyak. Jauhkan kami dari tangan-tangan jahat yang akan merusak kebersamaan kami bertiga. Jangan pernah berlalu kemesraan untuk kami bertiga. Amin ....
Mengingat ijazahku SPG (almamaterku SPGN Cirebon) maka aku diangkat golongan II/. Bagiku nominal gaji tidak penting karena tujuanku ke Bandung saat itu aku ingin bekerja. Pekerjaanku saat itu bukan yang benar-benar pilihanku tetapi lebih karena aku lulusan sekolah guru. Ya ... mengalir sajalah dan aku optimis aku punya sedikit bekal kemampuan untuk menjadi seorang guru insyaallah dengan tambahnya jam terbang aku yakin akan bertambah pula kemampuanku sebagai seorang guru. Saat itu aku juga belum punya konsep guru yang bagus itu bagaimana.
Di Bandung aku tidak lama hanya sampai tahun 1983 golongan ruangku sebagai PNS masih II/a tetapi aku harus pindah ke Surabaya. Alasan pindahklu karena aku menikah dan suamiku bekerja di Surabaya. Saat itu menurut pandanganku Surabaya lebih baik dari di Bandung karena bukankah Surabaya Kota terbesar nomor dua di Indonesia? Hal ini memunculkan harapan di Surabaya guru atau pendidikan mungkin akan berkembang lebih baik karena statusnya kota terbesar nomor dua tadi. Hal lain lagi yang mendorongku untuk segera pindah ke Surabaya untuk menghemat karena ketika suami istri terpisah atau berjauhan itulebih boros dari sisi ekonomi.
Proses pindah kuurus sendiri. Bersyukur kepala sekolahku baik hati. Aku diberi izin setiap minggunya untuk ceking surat permohonanku di Departemen Pendidikan Nasional jadi saat itu aku harus mondar mandir Jakarta Bandung. Ya ... pengalaman yang tidak terlupakan. Yang jelas saat itu aku berusaha untuk belajar sabar mengurus pindah ke Surabaya. Tapi akhirnya selesai juga sekalipun memakan waktu hampir dua tahun.
Selesai urusan pindah di Jakarta akhirnya pindahlah aku ke Surabaya. Ternyata aku sempat tidak mengajar kurang lebih 3 bulanan hal ini terkendala karena urusan birokrasi ada yang belum terselesaikan. Mungkin karena aku masih baru belum lima tahun jadi PNS jadi banyak hal yang belum dipahami termasuk saat masuk di Jatim ternyata masih ada yang harus diselesaikan dulu. Saat itu ada perasaan tidak nyaman ya .... karena sebagaaPNS propinsi Jawa Barat sudah dikeluarkan untuk mutasi ke Jawa Timur tetapi Jawa Timur ternyata tidak secara otomatis terima. Hal itu kuanggap sebagai pengalaman paling berharga.
Untuk kesekiankalinya aku bersyukur atas augerah Nya dengan proses yang tidak mudah akhirnya final juga urusan pindahku. Alhamdulillah usahaku berhasil aku dapat sekolah di depan rumahku yang jaraknya kurang dari 50 meter. Dengan jarak yang pendek aku terbebas dari biaya transportasi ke tempatku mengajar cukup jalan kaki. Dengan jarak yang tidak jauh ini aku berharap bisa bekerja lebih maksimal.
Akhirnya pada tahun ke-17 sebagai guru aku mendapat kepercayaan diangkat menjadi kepala sekolah. Tempat tugasku di lain kelurahan jaraknya dari rumah kurang lebih 1 km. Lima tahun kemudian aku dimutasi di sekolah lain dengan tugas yang tetap sebagai kepala sekolah dasar. Dan pada akhirnya akhir Agustus 2009 bersamaan dengan bulan Ramadhan aku harus keluar dari sekolah karena SK Walikota Surabaya tentang pengangkatanku sebagai pengawas sekolah kuterima. Sampai dengan hari ini aku belum tahu ditempatkan di kecamatan mana. Tetapi aku mencoba mensyukuri anugerah ini. Dan akupun tidak ingin memasalahkan mengenai tempat tugas baruku nanti. Yang penting dalam doaku semoga tempat tugasku yang baru adalah tempat yang nyaman untuk bekerja, berkreativitas, beradaptasi, dan berimplikasi barokah tentunya.
Seperti juga saat aku pertama diangkat menjadi guru aku hanya mencoba untuk menyikapinya dengan tenang. Aku mencoba tetap mengalir saja sambil kubangun optimisme bahwa semua bisa dipelajari termasuk juga menjadi pengawas sekolah yang memang ini hal baru bagiku. Langkah pertamaku ya ... identifikasi masalah, pelajari sistem, bila diperlukan perubahan sistem ya ubah sistem dulu secara natural, jalankan sistem, evaluasi sambil terus tetap membuat jaringan pertemanan tempat mediaku berkomunikasi dan belajar.
Akhirnya .... sekolah, murid-muridku, dan rekan kerjaku harus kutinggalkan sekalipun sesekali aku tetap mengunjungi mereka. Suka duka selama aku dalam kebesamaan dengan mereka jelas akan memberi warna lain pada pengalaman dan alur hdidupku. Yang jelas aku tetap dengan pilihan hidupku "menjadi pendidik dan berkarya di dunia pendidikan".
Ya ..... Tuhan, terima kasih atas angerah Mu, bimbing dan ridloilah langkahku untuk tugas baru ini. Amin
Hal lain yang membuatku senang adalah aku bisa merasakan libur setiap hari Sabtu. Artinya Jumat Sabtu Mingguku bisa digunakan untuk kegiatan three in one (belajar, bekerja, berlibur) di kegiatan pramuka atau LSM lainnya yang aku biasanya di tim mereka. Wow .... tambah mantap untuk berpertualang dengan anakku sebagai backpecker. Betapa dunia di depan mataku semakin hijau, sejuk, biru penuh cinta, dan aku ingin tetap berpegang pada prinsip bagiku "bekerja itu ibadah, berprestasi mengundang rizki".
Sekali lagi Tuhan yang Robb ridloi aku ya. Antarkan aku pada mimpiku "Aku mimpi menjadi ibu yang sabar dalam mengantarkan kedua buah hatiku pada tempat yang membuat mereka nyaman, bahagia, mandiri yang diridloi oleh Mu". Biarkan kami bertiga memiliki kedamaian. Jangan biarkan relasi cinta kami bertiga lusuh dan koyak. Jauhkan kami dari tangan-tangan jahat yang akan merusak kebersamaan kami bertiga. Jangan pernah berlalu kemesraan untuk kami bertiga. Amin ....
0 komentar:
Posting Komentar