Ya ...... aku mengatakannya ibuku perempuan hebat. Hebat karena ia telah berjuang membesarkan aku, kakak, dan adik-adikku. Dengan segala keterbatasan yang ada ibu tetap selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kami. Aku beruntung karena aku bisa melihat bagaimana ibu berjuang untuk membuat semua anak-anaknya menjadi manusia-manusia merdeka, terdidik, dan mandiri. Sementara saat kecil aku terlelap dengan kemudahan dan nuansa manja di zona kasih sayang nenek-kakekku yang memang lebih enjoy. Kegiatan melihat bagaimana ibu berjuang menjadi lebih obyektif karena aku tidak tinggal serumah.
Alhamdulillah berkat tangan kuat perempuan hebat ini kini benar-benar kami telah berada di setting goal yang sudah ibu obsesikan. Mereka telah mampu berkehidupan namun tetap ibu selalu ada di sela-sela ruang dan waktu kami. Peran ibu sekarang lebih sebagai simbol pemersatu anak-anaknya yang tersebar. Saat tertentu semua berkumpul tujuannya satu hanya ingin melihat langsung bagaimana ibu. Ibu tidak lagi mau bepergian jauh karena memang sang perempuan hebat ini sudah mulai sering sakit. Semangatnya masih tetap seperti dulu tidak mau merepotkan yang lain karena sakitnya sehingga ia lebih suka di rumah. Entah kenapa saya lebih suka menyebut rumah ibu adalah rumah rindu ya ...... karena di sini selalu tumbuh kerinduan dari anak terhadap ibunya. Ibu yang hebat.
Berbicara masalah ibu ..... tetap sekali lagi saya katakan ibu adalah perempuan hebat. Kehebatan yang sampai sekarang saya kagumi adalah ia begitu piawai melayani kami anak-anak yang memiliki karakter beragam. Karakter yang kadang membuat ibu menjadi marah, sebal, jengkel, tetapi juga saya percaya ada sikap kami yang membuat ibu bangga. Keberagaman karakter ini tidak membuat ia merasa kesulitan. Tangan dinginnya membuat kami memiliki kemampuan mental untuk survive. Sekalipun mungkin kalau dilihat dari kacamata sekarang mungkin ada sikap ibu yang kurang pas misalkan ibu tidak suka melihat anaknya menangis apa pun alasannya. Dulu kalau kami menangis cenderung dilarang karena menangis itu menurutnya tanda-tanda cengeng, ibu berkeinginan anak-anaknya tidak cengeng. Dan ternyata berguna sekali memang hidup ini tidak boleh cengeng dan tidak ada tempat untuk mereka yang cengeng.
Ibuku tetap perempuan hebat yang selalu kukagumi. Saat iamenanamkan nilai-nilai untuk anak-anaknya ia mengunakan pendekatan "pertemanan" tak ada sama sekali kesan menggurui. Ia bukan guru namun ia paham metode bagaimana sebuah nilai harus ditanamkan. Ia tidak paham paedogogik tetapi ia akan bercerita dengan gaya komparasi, pembanding, dan contoh yang ada di sekitar terdekat. Metode bercerita sudah ia terapkan dibumbui dengan ibarat dan perumpaan .... mengasyikan kalau ibu bercerita. Bagiku ia pendongeng hebat. Ia tidak merasa terganggu saat ada yang memotong ceritanya hanya sekedar untuk bertanya dan dengan ringannya ia menjawab pertanyaan itu sehingga cerita semakin mudah dicerna. Sayang saat anak-anakku TK dulu cerita ibu sudah tercemari dengan tokoh-tokoh mistik seperti teluh, banaspati dsb. Aku kaget saat anak-anakku tahu hal ini. Positif thinking saja anak-anakku menjadi tambah pengetahuan.
Untuk perempuan yang hebat ini ada satu pesan yang sampai sekarang tetap diusahakan sebagai pedoman. Ia berpesan bahwa kehidupan itu tidak lebih seperti orang berjalan. Perjalanan itu tidak selamanya mulus mungkin saja ada lubang, ada kerikil, ada komentar, ada ranting yang mungkin membuat kepala kita terganggu, dan mungkin ada yang lainnya. Oleh karenanya saat kita berjalan tetaplah pandangan fokus ke depan. Jangan lupa sekali-kali tengok ke bawah dan sekali-kali tengoklah ke atas. Tidak boleh terus menunduk ke bawah tetapi juga tidak boleh terus-terusan mendongak ke atas.Ternyata rentetan perumpaan itu memiliki makna filosofi yang cukup lumayan bernas. Makna filosofis yang bisa kita maknai adalah 1) Berjalanlah dengan pandangan fokus ke depan artinya di depan ada cita-cita yang harus dicapai dan membutuhkan keseriusan; 2) Sekali-kali tengoklah ke bawah artinya bahwa melihat ke bawah adalah melihat orang-orang yang bernasib kurang beruntung hal ini bertujuan menumbuhkan rasa syukur bahwa kita masih lebih beruntung. 3) Sekali-kali menengoklah ke atas artinya di atas adalah tempat orang-orang yang lebih sukses mendongaklah belajarlah bagaimana mereka bisa berhasil. Hal ini lebih untuk memotivasi agar mereka bisa sukses.
Ibuku perempuan hebat .................. terima kasih telah membesarkan, merawat, dan mendidik kami. Kami menjadi besar, kami menjadi kuat, kami menjadi terdidik tak lepas dari perjuanganmu. Tak satu pun benda yang bisa kuberikan setara nominal yang telah kami terima dari semua usahamu. Hanya terima kasih dan kekaguman yang bisa dipersembahkan untukmu Bu. Dan bagiku ibu adalah perempuan hebat yang selalu menginspirasi. Semoga ibu selalu sehat dan selalu baik-baik saja.
(Hari Ibu 2012 ...... untuk adik-adikku: Wa Anah, Insan, Lukman, Uus, Nining, Yana, dan anak-anakku Prita-Rizqi)
0 komentar:
Posting Komentar