Bupati Garut Pak Aceng HM Fikri (Hasil Gooling) |
Assalammualaikum War.Wab.
Selamat malam .....................
Pak Aceng Apa khabar? Semoga Pak Aceng baik-baik saja ya Pak. Saya suka dengan nama Bapak yang simpel dan mudah diingat. Saya juga suka dengan jabatan Bapak selaku Bupati di salah satu kabupaten di Jawa Barat ini mengidentikan anda seorang pemimpin bagi rakyatnya atau rakyat yang memilih anda.. Sebagai bupati tentunya Pak Aceng adalah orang yang "smart" minimal dalam hal mengatur strategi agar rakyat mau memilih Pak Aceng saat pilkada yang lalu. Hal lain dari yang saya suka adalah penampilan Pak Aceng saat berpeci hitam (seperti foto di atas) tampak sekali "Indonesia"nya sekaligus makhluk yang tampak cukup "religius" namun sekaligus mengingatkan saya dengan foto Aidit di buku sejarah saat saya masih sekolah. Sori ya Pak bukan saya menyamakan DN Aidit dengan anda namun inilah yang terlintas di benak saya.
Pak Aceng yang baik,
Saat Dicky Chandra mengundurkan diri saya termasuk orang yang tidak peduli. Namun sekarang saya agak sedikit menoleh untuk memikirkan "Mengapa Dicky Chandra mundur dan tak mau lagi berdampingan dengan anda?". Beberapa media memberi saya sedikit pengetahuan tentang mengapa Dicky mundur tetapi sama sekali itupun tidak memberi saya jawaban. Saya ingin mendapat jawaban yang memuaskan yang bisa membuat saya berteriak, "Oh ..... karena itu toh Dicky mundur?". Keterpurukan anda sekarang sebenarnya peluang Dicky untuk kembali kekancah politik atau harapan saya Dicky bisa kembali memimpin rakyat Garut. Tetapi tampaknya Dicky tidak mau mencalonkan lagi sebagai bupati maupun wakil bupati ...... sayang ya Dicky tidak mau lagi memimpin Garut. Sekalipun akhirnya saya tahu Dicky tidak mau karena memang ia tidak punya uang dan dia tidak ingin menggunakan sponsor untuk sumber dana. Mengapa Dcky "ogah" pakai sponsor secara tidak langsung Dicky tidak ingin jadi pimpinan yang di sampingnya ada pimpinan bayangan. OK Dicky ..... itu hak anda tetapi manusia setiap saat bisa berubah. Dan Anda pun punya hak untuk mengubah jawaban yang terlontar hari ini.
Pak Aceng yang tetap saya hormati ........
Bagaimana khabar Fani Octora mantan istri siri Pak Aceng? Saya memastikan jawaban anda adalah tidak tahu atau tidak mau tahu. Iya kan Pak? Tetapi yang jelas Fani telah membuat anda "galau dan gelisah" ..... sori kadang sok tahu saya muncul. Fani membuat anda diburu oleh banyak wartawan, Gubernur Jabar pun memanggil anda malam ini, Istana pun berkomentar dan menunggu berita dari Mendagri, lalu ....... banyak orang mempertanyakan sikap anda terhadap Fani. Saya percaya deh anda galau sekalipun Priyo dari Golkar mengomentari tentang kasus anda bahwa setiap orang memiliki standar moral yang berbeda. He ..... he .... he ..... Cak Priyo komentarmu wis dipikirno tah?
Pak Aceng yang diharapkan bisa bijaksana ........
Ada seorang gadis remaja bertanya dan mengomentari kasus anda, "Jangan-jangan Bupati Garet itu tidak paham gender?" katanya. Kalau anda tidak terima dengan pertanyaan itu tulis saja jawaban di surat ya Pak. Sori untuk yang kedua kalinya. Dari kasus anda dengan Fani mengundang reaksi banyak kalangan beberapa hal yang dipertanyakan tentang kasus anda:
1) Perkawinan anda dengan Fani adalah hak anda cuma sangat disayangkan anda coba-coba dengan bernaung dibalik tirai "siri". Sadarkah anda saat melakukan pernikahan ini?, 2) Perkawinan siri adalah perkawinan yang sah secara agama,pahamkah apa yang sedang anda lakukan?Dengan lebel bupati yang anda sandang tidak berarti anda boleh
"main/mempermainkan aturan agama". Kecuali anda memang ingin dicibir banyak orang, 3) Alasan anda menceraikan Fani karena Fani sudah tidak "perawan lagi". Dinikahi hanya empat (4) hari dan diceraikan lewat SMS. Astagfirllah ...... istigfar ya Pak, anda pemimpin apa yang anda lakukan akan menjadi sorotan semua pihak. Cara yang anda lakukan sangat tidak pantas dilakukan seorang pemimpin, 5) Populeritas anda akhir-akhir ini naik tetapi bukan karena keberhasilan anda memimpin Garut. Sangat disayangkan populeritas anda naik hanya karena urusan perempuan atau lebih karena urusan syahwat. jangan lupa istigfar ya Pak, 6) Dicky Chandra telah meminta maaf untuk masyarakat Garut karena malu dengan perilaku anda yang terekspos secara nasional.Saya percaya hati kecil anda ingin berbuat seperti Dicky tetapi mungkin masih ada dalam tabir gengsi. Kesadaran anda ditunggu ya Pak Aceng, dan 7) Pak Aceng, saya percaya ibu anda seorang perempuan. Pertanyaan saya, bagaimana seandainya Ibu anda ada yang memperlakukan seperti anda memperlakukan seperti Fani saat ini?
Pak Aceng yang saya harapkan tetap berhati mulia,
Sori ya pak surat terbuka ini saya tulis karena ruang tempat saya bebas membaca berupa hamparan tulisan dari berbagai media telah diserobot berita tentang anda. Dan saya ingin meresponnya. Pesan saya perlakukanlah perempuan dengan baik seperti agama mengajarkan kita. Tak ada manusia yang tidak pernah salah ... Pak, jadikan semua ini pembelajaran yang berguna. Selamat bertugas Pak Aceng. Terima kasih.
Surabaya, 3 Desember 2012
BC
0 komentar:
Posting Komentar